Pages

Selasa, 23 Desember 2014

Reduplikasi



Reduplikasi (Kata Ulang)

Reduplikasi adalah proses morfemis yang mengulang bentuk dasar, baik secara keseluruhan, secara sebagian (parsial), maupun dengan perubahan bunyi (Chaer, 1994: 182). Reduplikasi dibedakan menjadi 2, yaitu:
a)  Reduplikasi parsial, yaitu proses morfemis yang mengulang bentuk dasar secara sebagian. Dalam bahasa jawa tradisional, reduplikasi ini dibedakan menjadi 2, yaitu:
1) Reduplikasi suku pertama (dwipurwa),yaitu proses morfemis dengan mengulang bentuk dasar suku pertama.Contoh:
  • R + lara = lelara ‘penyakit’
  • R + tela = tetela ‘jelas’
  • R + sotya = sesotya ‘permata’
  • R + tuku = tetuku ‘membeli’
  • R + resik = reresik ‘bersih-bersih’
2) Reduplikasi suku terakhir (dwiwasana),yaitu proses morfemis dengan mengulang bentuk dasar suku terakhir. Contoh:
  • R + cekik = cekikik ‘mengikik’
  • R + celuk = celuluk ‘berkata’
  • R + jeges = jegeges ‘tertawa terus’
  • R + dengek = dengengek ‘melihat agak ke atas’
b)  Reduplikasi penuh, yaitu proses morfemis yang mengulang bentuk dasar secara penuh. Reduplikasi ini dibagi menjadi 2, yaitu:
1)  Reduplikasi penuh tanpa variasi bunyi, contoh:
  • R + bocah = bocah-bocah ‘anak-anak’
  • R + dalan = dalan-dalan ‘jalan-jalan’
  • R + mlaku = mlaku-mlaku ‘berjalan-jalan’
  • R + omah = omah-omah ‘rumah-rumah’
  • R + wong = wong-wong ‘orang-orang’
2)  Reduplikasi penuh dengan variasi bunyi, contoh:
  • R + sapa = sopa-sapa ‘selalu berkata siapa’
  • R + mati = mota-mati ‘selalu padam/mati’
  • R + mlaku = mloka-mlaku ‘ selalu berjalan’
  • R + mangan = mangan-mangen ‘ selalu makan’
  • R + undang = undang-undeng ‘ selalu memanggil’

0 komentar:

Posting Komentar